BARRU - Mengenai isu intimidasi relawan ARASKA, Jubir Hamka Hakim menyampaikan bahwa tim lebih memilih lapor ke Bawaslu dan Polres Kabupaten Barru demi untuk menjaga Pilkada damai.
Sudah banyak desakan dari desa dan kecamatan untuk bergerak mencari pelaku hingga bahkan kelompok relawan mendesak adanya Gerakan, namun sesuai dengan hasil kesepakatan tim ARASKA lebih baik menyampaikan laporan ke Aparat yang berwenang, " ungkap Hamka Hakim saat dihubungi.
Tim dan para relawan ARASKA tetap diarahkan fokus ke Masyarakat untuk mensosialisasikan Kinerja ARASKA sebagai paslon yang layak untuk memipin Barru 5 tahun kedepan. “tim mengarahkan untuk tetap fokus bersosialisasi dengan etika dan cara yang baik, karena paslon kita ingin membangun Barru bukan untuk berkuasa dan mengintimidasi” tegas Hamka yang diamanahkan sebagai Jubir pasangan Calon H Aras – Aska Mappe.
Baca juga:
Doa Bersama Kemenkumham Jelang KTT G20 Bali
|
Hamka melanjutkan bahwa jika ada hal-hal yang menganggu fokus dalam proses sosialisasi maka kita percayakan kepada struktur yang membidangi, salah satunya di Tim Hukum.
Sesuai informasi dalam laporannya bahwa relawan ARASKA inisial (FR) yang memasang alat peraga sosialisasi merasa dibuntuti oleh 2 orang yang berbocengan dengan ciri-ciri rambut plontos dan berambut Panjang. Setelah itu ada yang menggunakan mobil avansa putih yang masuk ke Lorong rumahnya dan mencarinya.
Tim Hukum Araska diketahui bahwa telah menyampaikan laporannya pada hari minggu 15/9 di kantor Bawaslu dan Kantor Polres Barru. Dan tahapannya sudah masuk ke permintaan keterangan para saksi, salah satunya permintaan keterangan ke Tim Hukum Araska yakni Aditya di hari Selasa 18/9
(Tim)